whycelomaniac

we meet, we talk, we know each other, we are in love, we are different and then we said good bye. a cycle.... one come and other is gone.

why did i close my eyes just to see a pain?? i don't have a clue to see the reasons though just one reason. keep walking like i don't care. Fuck off!!

Seperti biasa saya datang untuk mengeluarkan seluruh hal busuk yang ingin saya buang dari fikiran saya. Saya tidak pernah berharap ada yang membaca tulisan ini, atau bahkan hanya untuk melihatnya. Kerumitan yang saya miliki cukup mewakili perasaan saya yang cukup hipokrit. Membiarkan seseorang memasuki kehidupan saya, lalu mengobrak-abrik seluruh tata galaksi yang kupunya dan dengan rasa tanpa dosa pergi begitu saja meningalkannya hancur. Ironis ketika sesuatu yang dianggap baik itu ternyata menyesatkan. membuatku akhirnya tertatih (ceileh bahasa lagu calleda') pulang. Mungkin saya yang terlalu bodoh untuk menangkap sinyal yang dia berikan (nda ada satelit bella) atau mungkin saya terlalu berharap jadi hal yang biasa-biasa menjadi hal yang luar biasa. Mungkin dia bukanlah orang yang tepat untuk menemukan saya. Atau mungkin tidak ada orang yang tepat itu. Entahlah. Rasanya juga lelah memikirkan hal-hal itu terus-terusan menjadi timeline di kepala saya. Tidak adil rasanya jika celotehan saya tak dia dengar. Saya benci teori-teori aneh yang membuat saya semakin terpuruk dengan keadaan ini. Dan dia disana masih dengan keadaannya yang normal. Perasaan memang terlalu lugu untuk dibohongi. ah nggak juga, kalo difikir2 ini semua gara-gara syndrome paranoid yang lebay. apalagi kalo bukan kenangan masa lalu yang menyebalkan untuk diingat. memenuhi diri dengan segala bentuk kebencian rasanya tidak terlalu buruk untuk membuat bayangan-bayangan itu pergi menjauh.

















i love your name when morning comes
i see your smile when i cross my dusk summer
then you took everyting when i was staring at the sun.

seperti waktu yang berlalu begitu saja masih meninggalkanku terkapar di lantai kamar mandi ini, separo telanjang dengan fikiran brutal. sepi yang membisu meskiku tlah berteriak memanggilnya. Menyadari semua hal tlah berubah, dan semua orang talah berlari tanpa membawa bayangannya..

This entry was posted on Selasa, 01 Maret 2011 and is filed under carita2. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.