Kehidupan dan kematian adalah suatu rangkaian siklus yang mau tak mau harus kita lalui dan kita jalani. Setiap kehidupan yang dijalani pasti akan berujung dengan kematian. Mengingat tak ada yang abadi didunia ini seperti kata peterpan semua yang pernah ada pasti ada detik terakhirnya. Detik terakhir yang saya maksud adalah suatu titik dimana makhluk kehilangn partikel-partikel keberadaanya, senyawa yang selama ini member kekuatan untuk merasakan indera dalam tubuhnya, semuanya berhenti bekerja dalam konteks fungsinya.
Kehidupan sendiri menurut saya adalah suatu anugrah, sedangkan arti hidup sendiri adalah pilihan. Disini saya berkeyakinan pilihan dalam hidup adalah bagian dari anugrah yang diberikan sang pencipta. Ketika hidup mengharuskan untuk memilih meskipun pilihan itu kadang terlihat cukup sulit atau tampak membosankan sekaligus menyebalkan namun itu harus kita syukuri. Bagaimanapun Tuhan masih berbaik hati memberikan kita suatu dilema sebagai proses pembelajaran yang entah membawa kita dalam kebaikan atau terjerumus dalam lembah kebodohan. Itulah peran individu masing-masing dalam mengatur siklus atau roda yang ada ditangannya. Ada sebuah kutipan film yang cukup menarik perhatian saya,” I was never afraid to make mistakes because the mistakes I will learn.” Dalam kutipan itu saya mencoba mengerti bahwa seberapa besarpun kesalahan kita dalam memilih atau menjalani sesuatu toh itu pasti bias diperbaiki, dan yang pasti kita belajar dari kesalahan tersebut. Tapi ngomong-ngomong teory selalu tampak mudah dan reality selalu tak berjalan dalam konteks keinginan kita bukan?
Kehidupan sendiri menurut saya adalah suatu anugrah, sedangkan arti hidup sendiri adalah pilihan. Disini saya berkeyakinan pilihan dalam hidup adalah bagian dari anugrah yang diberikan sang pencipta. Ketika hidup mengharuskan untuk memilih meskipun pilihan itu kadang terlihat cukup sulit atau tampak membosankan sekaligus menyebalkan namun itu harus kita syukuri. Bagaimanapun Tuhan masih berbaik hati memberikan kita suatu dilema sebagai proses pembelajaran yang entah membawa kita dalam kebaikan atau terjerumus dalam lembah kebodohan. Itulah peran individu masing-masing dalam mengatur siklus atau roda yang ada ditangannya. Ada sebuah kutipan film yang cukup menarik perhatian saya,” I was never afraid to make mistakes because the mistakes I will learn.” Dalam kutipan itu saya mencoba mengerti bahwa seberapa besarpun kesalahan kita dalam memilih atau menjalani sesuatu toh itu pasti bias diperbaiki, dan yang pasti kita belajar dari kesalahan tersebut. Tapi ngomong-ngomong teory selalu tampak mudah dan reality selalu tak berjalan dalam konteks keinginan kita bukan?
