Montague
Setiap pagi saya akan bangun lebih pagi, membuatkannya secangkir kopi dan menyiapkannya sepiring sarapan. Mungkin dia akan memakannya atau mungkin dia hanya akan membuangnya di tong sampah. Setelahnya saya akan pergi bekerja, bekerja sebagaimana orang normal lainnya. Meniadakan fikiran tentangnya meski hati tak bisa seperti yang otak saya inginkan.
Ketika pulang, saya hanya akan menyisakan harapan dia ada di sana, menunggu saya dengan senyumnya, membuat percakapan ringan sebelum akhirnya kami pergi ke dunia mimpi. Nyatanya yang saya jumpai hanya ranjang kosong dan saya bermimpi bersama sepi.
Capulet
Setiap pagi dia bangun lebih pagi, membuatkan saya secangkir kopi dan sarapan. Saya suka kopinya, meski terkadang sarapannya membuat saya tertawa karena kebanyakan garam. Saya memakannya sambil berharap dia ada di samping saya menemani pagi saya. Setelahnya saya akan pergi ke studio, berharap menemukan ide segar. Dan entah mengapa senyumnyalah yang selalu muncul di kepala saya, membuat saya kadng hanya memegang gitar dan memainkan melodi aneh.
Ketika pulang, saya pulang lebih larut dan mendapati dirinya tertidur pulas di ranjang itu. saya suka melihatnya tertidur, mengamati wajahnya yang terlihat lelah, melihatnya menikmati mimpi meski saya tahu saya tak ada di sana.
Kami saling mencintai meski kami tak pernah bicara, kami saling berharap meski kami hidup seperti orang asing. Mungkin suatu saat nanti kami akan membuat babak baru yang indah. atau mungkin suatu saat nanti kami akan lelah dan hanya meninggalkan harapan itu diasana.
No Comments
someday
.