whycelomaniac

21 Tahun sepertinya berlalu begitu saja
seperti sebuah perjalanan,
Halte yang saya singgahi tak pernah memberikan saya bus yang tepat untuk membawa saya ke tempat yang tepat.
Dan saya sepertinya memang telah tersesat di dunia antah berantah yang saya sendiri tak tahu bagaimana jalan pulang.

















Hujan masih turun dengan derasnya, menemani setiap perjalanan saya. Seperti sebuah nyanyian, alunannya selalu berhasil membius saya dan membawa saya kembali damai meski rasanya resah tak juga berkesudahan.
Dan kali ini langkah saya berhenti disini. Suatu tempat yang memberikan saya sedikit ruang untuk bernafas, berharap dan merenung. Renungan yang membawa saya dalam ilusi yang panjang dan tak berujung.


















Waktu itu seperti berlari dan saya seperti terpasung dalam keambiguan bayangan penyesalan. Membuat saya tersesat dan semakin tersesat.
Ada banyak hal yang terkadang tak pernah bisa saya mengerti tentang perjalanan itu.
Dan sepertinya saya telah melewatkan banyak hal,
semua berubah dan sepertinya saya masih sibuk dengan dunia saya sendiri.
Mereka seperti telah menemukan impian mereka,
memperjuangkannya
dan menjadikannya nyata.
Lalu saya??
Saya masih disini,
menjadi seorang pecundang yang sembunyi dibalik mimpi.
Seorang dengan segudang obsesi tanpa tahu obsesi itu sendiri.

Seorang yang ataksia.

















Saya rindu kebebasan saya
Kebebasan yang pernah ada
dan entah kapan kembali ada,,,

















"Datang dan pergi. Kembali pulang dan semuanya akan mati. Membusuk di makan belatung. Lalu untuk apa anda hidup??"


















Ost: "Nobody's home" Avril Lavigne,,

This entry was posted on Jumat, 20 Agustus 2010 and is filed under carita2,my stupid poem. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.