happy ending itu ada


.

Ada seseorang pernah mengatakan kepada saya, "hidup itu seperti sebuah undian. Kadang, ketika kita berharap menang kita kalah. Dan ketika kita telah lelah berharap untuk menang. Kita menang". Rasa2nya itu benar. 2013 adalah tahun yang penuh kejutan untuk saya. Saya seperti menang lotre ketika saya mendapati diri saya masuk dalam lingkungan yang telah lelah saya harapkan. Dan 2013 pula yang membuat saya bertemu dengan dia. January belum berlalu dan saya masih punya cukup waktu bercerita tentang desember 2013. Apa yang saya harapkan adalah saya masih ada di tempat yg sama ketika 2013 akan berlalu. Amin.
»»  read more

Can't you find your name on here. i write your name into this fucking song


.

On the street with a cup of your little memory
Every step that i take directing on you
Like zombie need her brain
A story i used to tell
A night to remember

Friday, the day we met
I can't stop smiling
Look out the window and sing a love song
Friday, the day we met
I can't stop dancing
see your smile on my mind

it's still summer
i'm waiting on you in the edge of dusk
wishing you remember
all of our stupid conversation

but darling your heart was tasteless
you were standing over there
Never see me behind you back
But darling your heart is tasteless
Never try to look at me
»»  read more

Review album: Mendefiniikan "RED" dalam album cinta Taylor Swift


.

 Seminggu setelah album ini keluar, saya berjanji untuk membuat reviewnya. Tapi janji toh ternyata hanyalah janji yang tidak bisa tertepati karena padatnya kesibukan dan mood yang suka timbul tenggelam. Well, itu tidak menyurutkan niat saya untuk membuatkan review salah satu album favorit saya ini. (yah meski amat sangat terlambat) here we come...



Sebagai penyanyi yang sukses menyabet Grammy, Miss Taylor Alison Swift tak pantas untuk diremehkan. Terbukti dari penjualan albumnya yang mencapai 1. 208 copy hanya seminggu setelah rilis.
"I was Fearless on August 28, 2009. I spoke Now on June 22, 2011. The Beginning of an era.. RED" begitulah para swifter menulis tentang Taylor ini dalam situs resminya.



Cerita dongeng ala TAylor Swift yang berjudul "RED" ini dibuka dengan "State of Grace" sebuah lagu dengan musik pop-rock-retro yang begitu menghentak. Dengan lirik yang dibuat begitu bijaksana, swift melantunkannya dengan penuh semangat. Ini adalah lagu opening terkeran diantara album-album sebelumnya. Berlanjut pada track favorit saya "Red". Miss Taylor mulai menceritakan kisahnya lebih dalam. Intro red ini mengingatkan saya kepada "love Story" yang pernah ia tulis di fearless. She's still country anyway meskipun cuma pada intronya doang yang keliatan. Swift mencoba mendefinisikan cinta dalam berbagai warna. Birunya kehilangan, abu-abunya kerinduan, dan betapa cinta begitu membakar seperti merah. Miss Swift kemudian menurunkan temponya dalam "Treacherous" yang bercerita begitu menakutkannya berjalan dibawah mantra cinta. "I knew you were trouble" yang menjadi salah satu official single melanjutkan cerita miss swift di track berikutnya. Liriknya yang begitu emosional diiringi musik cathy membuat kita ikut merasa "gemas" dengan tokoh dalam lagu tersebut. Konon katanya lagu ini adalah lagu yang ditulis Swift untuk mantannya si Harry. Miss swiftkemudian menurunkan temponya dan menyajikan "All too well" berikutnya kita dibuat dance dengan "22". "I Almost do" adalah lagu yang kemudian membuat kita merasa tenang setelah diajak party. Akhirnya sampailah kita pada first single official yang bikin Swift meroket, "We are never ever getting back together". Dan "Stay, stay, stay" adalah satu-satuinya lagu country yang saya bisa dengar jelas di album ini. Swift kemudian mengajak vokalis Snow Patrol untuk berduat di track "The last time". "Holy Ground" lagu up beat dipersembahkan sebelum "Sad Beautiful Tragic" terlantun. Miss Swift terdengar seperti berpuisi di lagu ini. Track berikutnya adalah "The lucky one" yang menceritakan bagaimana ia begitu bersyukur atas popularitas yang ia dapatkan. Miss Swift kembali membuat duet maut dengan penyanyi grammy asal inggris  si Ed Sheeren. musiknya yang simple dengan lirik yang touchy bikin lagu ini easy listening. "Starlight" adalah track berikutnya yang diperdengarkan oleh Miss Swift. Satu hal yang saya suka dari penulisan lirik adalah sebuah detail yang kadang bisa memmbangkitkan kenangan yang telah mati. Swift melakukannya di track ini. Gr8!! "Begin again" menutup album ini dengan begitu manis. Seperti dessert dalam dinner first date. Manis.






Over all, album "Red" adalah album terbaik sepanjang karirnya. Dibalik kritikan yang terus mengalir padanya, Swift mampu "masih" menjadi dirinya sendiri. Album ini menjadi ajang pembuktian bagi Swift, terbukti dia menulis seluruh materinya sendiri tanpa co. writer. Mengkombinasikan musik pop, rock, retro, blues dan tentunya country dengan begitu menawan. Bekerja sama dengan banyak orang baru, kecuali Nathan Chopman, butch Walker dan Liz Rose yang selalu setia menemaninya dari album-albumnya terdahulu, membuat album Swift kali ini lebih kaya. Swift begitu lihai bercerita dengan melodi-melodinya, membuat kita mengerci cinta membutuhkan kedewasaan. Siapa sangka cewek yang pernah menulis "Dear John" untuk John Mayer ini kemudian memutuskan untuk jatuh cinta dengan "Stranger"



»»  read more

Aku benci jatuh cinta


.

Aku benci jatuh cinta,
Aku benci ketika aku harus terpaku pada sosokmu,
memaksaku untuk terus mengikutimu
dan membuatku kehilangan gravitasiku

Aku benci jatuh cinta,
menuliskan namamu dalam harapanku,
melukismu dalam mimpiku,
atau sekedar melihat senyummu yang mungkin bukan untuku.

Aku benci jatuh cinta,
ketika aku harus diam-diam melihatmu
ketika aku harus mengorek isi timelinemu
untuk menemukan beberapa kata yang bisa kusimpan.

Aku benci jatuh cinta,
benci menerka-nerka fikiranmu
benci mengartikan kata-katamu
benci membuatku kelu dengan hal-hal tentangmu.

Aku benci jatuh cinta,
kepadamu yang teramat menikmati sepi
teramat buta untuk melihatku
teramat dingin untuk kusentuh
dan teramat jauh untuk kulihat.

Aku benci jatuh cinta,
kepadamu yang hanya bisa kulihat dalam sepiku
Aku benci jatuh cinta,
kepadamu yang tak bisa melihatku
Aku benci jatuh cinta,
kepadamu yang hanya bisa kutunggu dalam anganku


»»  read more

My Bucket List (things i want to do before i die)


.

1. Go to Korea and California
 









2. Be on a spiritual Journey












3.  live at Semarang








4.  Get Finished read Al-Qur'an


5.  Watch live concert of Blink-182












6. Meet. talk and date with Mr. Dawn d'reverend for one day.

7.  Watch live concert with my old friend (uchy, coppi, milun, mail, panjul, ipah, angel, arin)

8.  Make a wish at Tanah Lot
















9. use Helena's dress















10.  Get Hair cut like this

















11.  Take serious guitar class and play song boxing day
12.  Watch 3 Movie at 3 different cinemas only for1 day
13.  Being awesome Apoteker at k24
14.  work with smile
15.  detailer
16.  having 1 billion in my bank account
17. Meet with my high school's friends after 25 years
18. vacation and fall in love
19. get married only once at 25 y/o ( or never ), be a great wife and awesome mom to my kids
20.  be with Mr. Tom the only one i wanna share everything with in the end. Amen.



»»  read more

K-movie: SUNNY


.

Pengacara (baca:pengangguran banyak acara) punya sejuta cara untuk menghilangkan kappu, salah satunya nonton film. Dulu ane gak doyan sama yang namanya K-movie, kalo K-drama sih gue embat. Tapi kalo K-movie ane ogah-ogahan ngedownload, hingga akhirnya semesta memperkenalkan saya dengan Han Hyo joo di Postman To Heaven. Buseeeeeet sumpah demi apapun, akhirnya ane jatuh cinta sama K-movie. K-movie emang jauh beda sama produk Hollywood yang memamerkan kecanggihan tekhnologi dan lekukan tubuh ala Megan foxx, lebih beda dari Bollywod yang suka joget-joget di padang rumput. K-movie hadir dengan konsep yang beda dan tak kalah luar biasa. Well, kali ini ane nggak sedang bahas film Postman To Heaven yang bikin ane jatuh cinta pada pandangan pertama sama Kim Jaejoong:)



Bercerita tentang persahabatan 7 orang, film ini mampu menyajikan banyak hal dalam sebuah bingkisan bertulis "SUNNY"
Babak pertama dibuka dengan tokoh bernama Lim Na Mi (Yoo ho Jeong), seorang ibu rumah tangga yang sedang melakukan aktivitas paginya. Mannnn rutinitasnya keren, ane sempet bergumam, keren kali yee jadi emak kayak dia. hahaha.lagu "Time after Time" milik Cindy Louper yang sempat dicover banyak artis terlantun menemani Lim Na Mi, kali ini versi Tuck and Patti. Sepintas opening ini mengingatkan kita akan film Ghibli's studio "From up on puppy hill"
Yang bikin aneh sama opening neh film adalah karakter Lim Na Mi yang sepertinya terbiasa "dikacangi" oleh suami dan anaknya. Maklum juga seh suaminya kayak orang sibuk dan anaknya, begh dingin banget. well, film ini tidak sedang membahas keluarga Na Mi, ini tentang "SUNNY"




Kang Hyung Chul kemudian mempertemukan Na Mi dan Chun Hwa ( Jin Hee Kyung) di sebuah rumah sakit, yah sudah pasti secara kebetulan. Chun Hwa ternyata adalah teman lama Na Mi yang sedang mengidap kanker paru-paru stadium 4. Chun Hwa yang sekarat secara tidak langsung meminta Na Mi untuk memepertemukannya dengan "SUNNY". And story just begin. Na Mi kemudian pergi ke sekolahnya dan penonton diajak berwisata ke dalam kenangan Na Mi. Saya jadi ingat part lyric-nya Time after time. dan kepikiran keren banget neh orang yang memasukkan Time after time jadi original soundtracknya hahaha.



Lim Na Mi (Sim Eun Kyung) adalah murid baru sekolah putri di Seoul. Seperti anak baru pada umumnya Na Mi nggak lepas dari yang namanya "Bully", beruntung Na Mi kemudian dipertemukan Chun Hwa (Kang So Ra) yang berperan jadi ketua geng yang amat sangat disegani seluruh siswa di sekolah. Chun Hwa adalah kepala geng dengan 6 anggota yang terdiri dari Jang Mi (Go Su Hee) seorang gadis gemuk yang ingin sekali punya mata lebar, Geum-Ok ( Nam Bo Ra) putri seorang profesor yang punya kepribadian rada-rada hiper, Bok Hee (Kim Bo MI) seseorang yang punya obsesi menjadi Miss Korea, Jin Hee (Park Jin Joo) gadis dengan kemampuan mengumpat paling sempurna dan Soo Ji (Min Hyo Rin) si Ice princess yang cantik banget. Bisa ditebak, Na Mi akhirnya menjadi anggota ke 7 dalam geng Chun Hwa. Dan merekapun menamainya dengan "SUNNY"








Cerita kembali ke masa depan dimana Na Mi akhirnya bertemu dengan Jang Mi (Kim Min Yeong). Bersama Jang mi lah akhirnya mereka menemukan Geum ok (Lee Yeon Kyeong), Book Hee (KIm Seon Kyeong) dan Jin Hee (Hang Jin Hee)dengan cara menggunakan jasa detektif. Kembalinya Sunny yang pernah terpisah selama 25 tahun membawa kita pada kebahagiaan, kesedihan dan juga keharuan.

Sekali lagi sang sutradara yang sekaligus penulis naskah Byung Chul yang pernah sukses dengan Speed Scandal membuat ide cerita sederhana tentang persahabatan menjad sesuatu yang wajib ditonton. Byung chul bisa membagi part drama dan part komedi kemudian menggabungkannya menjadi sesuatu yang enak ditonton. Membawa kita bolak balik dari masa sekarang ke masa lalu tanpa harus bingung dengan alur ceritanya.Jadi nggak heran jika akhirnya film ini menjadi box office di negeri gingseng di bawah Arrow the Ultimate Weapon.



Dibalik suksesnya "SUNNY", film ini minim artis papan atas. Satu-satunya pemeran yang mungkin familiar, itu adalah Kang So Ra, yang akrab kita lihat sebagai istri leader Super Junior, Lee Teuk di acara We Got Married. Yah jika anda penggila K-pop mungkin anda juga akan mengenali Min Hyo Rin yang berperan sebagai Ice Princess, Soo Jin. Meski begitu jangan coba meremehkan akting mereka.Akting mereka pantas di acungi jempol.

Byung chul memberikan part komedi yang bener-bener gokil ketika SUNNY harus perang melawan geng SNSD, dan membuat kita ikut terhenyak ketika SUNNY harus terpisah. Banyak yang berpendapat "SUNNY" adalah film yang tak cukup realistis dengan penyelesaian masalah yang terlalu sempurna. Menurut saya, memang seharusnya endingnya seperti itu. Akan sangat mengecewakan jika  "SUNNY" berakhir dengan tragis. Dan menurut saya endingnya gak sempurna-sempurna amat. Terlepas dari semua hal tentang "SUNNY" film ini memang pantas mendapatkan banyak apresiasi. Ini adalah film persahabatn terbaik yang pernah saya tonton, bagian faforit saya adalah ketika Byung Chul mampu menyisipkan cerita cinta segitiga Na Mi, dan menyelesaikannya dengan amat sangat keren. Kim Si Hoo dibuat begitu menawan seperti Terrius Grandchester yang membuat kisah "SUNNY" terasa lebih hidup. Dan surat wasiat Chun Hwa toh membawa "Happy Ending" yang tak biasa untuk film ini. Tak lupa Kang Byung Chul memberikan sentuhan terakhirnya dengan memberi penonton kejutan di akhir acara. Well, you are the stars of your life


THE END
»»  read more

Shit!! Not You Again.


.

its after midnight, i wide awake and i couldn't find something real. see that words and i am totally speechless. What that means? he just shot my head. My head is absent-minded and i don't know how to drive me back to ok.

again and again. what the next? who's next? you, you, or another you. i have no idea to explain, but you have broke my heart. little pretty fucking mess me up. but well, i just need eraser to erase you and write another page with another you.
»»  read more

You, Red and Black


.

01.00 am and still remember how you smile.
I can't believe that was real.
dear you oh dear you.
hahahahahaha

the day was running without rain
i actually think that God so blessed me
God permitted me to see you after all the time left behind
and we meet like a drama

i weared red t-shirt
coz loving you was red
with black jins
coz remember you was black
with my sneakers i was trying to be my self and cool

i sat on the table 4
asked one of glass melon juice (oh God, i hate to be a girl)
fixed hair, corrected my t-shirt then i laugh my self
my feet can't be silent
i was waiting you, waiting, waiting and keep waiting

Next, you came with poker face.
Ordered sopme foods
Then started to talk
Well, You make me nervous so I really can't eat

P.A.S.T
i remember when you crossed me
And i just shut my fucking mouth,
I just wish that you will say "hi" to me like a stupid drama
And my heart was beating so hard
such will be out of place
But well, that wasn't drama actually
And you never say "hi" to me

Well, I can see clearly now the feeling is gone
And I can see you like another guy
I can see the reality that you ain't standing there for me

But tonight we ignore that
we meet, we talk, we joke
like we are so close at the past
I love that time without falling in love with you (again)
I love how you smile without melt inside
I love how you joke, without make me walk under your spell
And I love your text

Well, we having good times
This day, I'm gonna miss
Good night. Slep well
»»  read more

The Last vampire story: Breaking Dawn part II


.








Para Twihard pastinya telah menunggu sekian lama untuk babak terakhir film adaptasi novel Stepanie Mayer ini, maka tak heran ketika memasuki bioskop antrian panjang berlangsung berjam-jam. Meskipun rata-rata setiap bioskop memajangkan di dua studio, faktanya tiket selalu sold out dan ada juga yang pulang dengan mimik kecewa karna tak dapat tiket. Wabah vampir dan manusia srigala memang telah menjangkiti setiap kaum, terutama kaum "anak muda" yang disuguhi pemeran  menawan Robert Pattinson dan Kristen Steward. Jadi tidak mengejutkan jika akhirnya Breaking Dawn menggeser Skyfall yang berada di puncak tangga box office selama sepekan.

Dari awal cerita percintaan antara vampir dan manusia ini memang telah menarik perhatian, jika selama ini image para "makhluk bertaring" digambarkan begitu seram, Stephanie Mayer merubahnya menjadi sosok yang cool, cakep, romantis, dan begitu sempurna dengan segala macam pernak-perniknya. Begitupun dengan image manusia srigala. Well. when i was kid, werewolves and vampires were scary. Now everyone wants to date them.

Breaking dawn part II sendiri dibuka dengan adegan Bella yang membuka mata dan telah menjadi vampir. Bella begitu cantik dan mempesona dengan gaun biru dan mata merahnya, liar tapi tetap terlihat "Bella", cerita berkembang dan kemudian mencapai titik masalah dimana Irina melapor kepada Volturi bahwa The Cullens telah melakukan kejahatan dengan membuat immortal child. Volturi yang sejak lama menginginkan Alice Cullen sontak bergembira dengan laporan Irina yang akan membuatnya menghabisi The Cullens. well, tak semudah itu volturi menghancurkan mereka. Alice yang bisa melihat masa depan kontan histeris. The Cullens tak tinggal diam, mereka lalu mengumpulkan bala tentara yang konon akan dibuat sebagai "saksi" untuk dihadapkan kepada Volturi.

Selama dua jam lebih penonton dibuat tercengang, tertawa, dan juga tegang oleh Bill London. Cerita yang begitu padat membuat alurnya terasa begitu cepat, tidak seperti serial twilight saga sebelumnya yang kadang-kadang kita disuguhi dialog romantis dengan menit-menit panjang, kali ini Bill London membuatnya begitu keren dengan banyak aksi, tapi teteap menyisipkan adegan romantis yang masih juga "sooo sweeeeeet". Penggemar Jackob kali ini mungkin akan merasa puas, karena jackob tak lagi tersiksa melihat Bella dan Edward berduaan, Dia juga telah menemukan pasangan hidupnya.

Bill London tampil bijak dengan tidak mengobrak-abrik cerita di buku Stephanie Mayer. Dia membuat improvisasi hebat yang membuat penonton tersenyum puas.  Akan saya akui ini adalah seri terbaik dari seluruh paket twilight. Seringkali sutradara membuat saya kecewa dengan adaptasi film dari sebuah novel, namun tidak kali ini. Bill London lebih unggul dala part "ending" dibandingkan original book-nya si Stephanie Mayer. Well, antusias penontonlah yang sebenarnya membuat film ini terasa lebih seru.

 dan ini adalah vampir favorit saya:




»»  read more

Blink-182: Neighborhoods


.

Summary: The album sounds a bit like Angels and Airwaves and +44 at times...but the album is named "Neighborhoods" for just that reason. This is a scared band trying to re-light the candle some horrible argument blew out many moons ago...

5 of 13 thought this review was well written


A lot of the negative to slight reception "Neighborhoods" recieved this past week has too much to do with the album either sounding too much like Angels and Airwaves or too little like their old material. The truth is, the songs fit perfectly with their discography. I'm happy to report that the album sounds just like their old work with the addition of a few new instruments. In fact, most of the experimental cuts that do divert away from the band's normal sound are actually BONUS tracks only featured in the Deluxe Version of the album.
First of all, the album is called "Neighborhoods" to emphasize the differences in sound each member acquired over an eight year career beginning after the band's 'break-up' in 2003. These are the 'neighborhoods' the band members came to know over the last decade. And with the recent death of their inspirational producer (of Enema and Take Off Your Pants fame), Blink should be expected to experiment a little more heavily with this new release. Nobody is going to coach Tom and Mark about their lyrics. Nobody is going to clean up the mess their sound creates. Technically, it's a mixed bag of good and average, but I kind of loved it. In fact, I can't stop listening to it.
Blink-182 is a competent band that has an ear for catchy melodies and building atmosphere. Their singers have very distinct voices and their drummer is just perfect for the job. These are the same guys who wrote Adam's Song and What's My Age Again. These are the same guys who sang about rock shows and first dates...and growing up.
A lot of the energy of the band's old albums is still present here in songs like Mh. 4.18.2011, This is Home, Heart's All Gone and Even If She Falls. Natives hits hard as the record's second track with the best vocal performances by both Mark and Tom. I love the chorus in this song. After Midnight is a slow and sweetly charming song, actually. It kind of reminds me of Taking Back Sunday's excellent This Is All Now from their most recent effort. I love the pre-chorus that features Tom Delonge's lyrics "Bite your lips, your words are robbery. Do you grin inside? You're killing me. And all along we've talked of forever. I kind of think that we won't get better." Snake Charmer is a strong song as well. Perhaps too much of the album features Tom singing most of the verses and half of the choruses - but it has been stated in interviews that Tom wanted this project to be very experimental (which it very obviously is), while Mark's portion feels more like the Blink-182 we grew up loving. It's not a bad thing. Mark actually dominated "Dude Ranch." Tom sang maybe three songs. No complaints here.
Blink-182 is an old band. So, what could I possibly demand from them? Should I just be thankful they still exist? Maybe. After 8 years, three or four bands and a break up later.....Blink is trying to take a step forward with "Neighborhoods." They're trying new things which is what makes these old bands successful. Look at Eminem with his album "Recovery." He won a grammy thinking outside of the box. If nothing else, this is a good middle album for the band...and perhaps even a warm-up for something HUGE to come.
»»  read more

I Am A Dusk Pirate

I Am A Dusk Pirate

Dusk and Summer

Dusk and Summer